September 25, 2011

Bom Solo - Gereja Bethel Injil Sepenuh, Surakarta

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pelaku peledakan bom di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2011), merupakan anggota jaringan terorisme yang melakukan aksi serupa di Masjid Adz Zikro kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, pada awal Mei 2011.

Presiden Yudhoyono menyampaikan hal tersebut kira-kira pukul 18.30 WIB di Istana Negara, Jakarta. Adapun ledakan di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Surakarta, yang menewaskan satu orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tersebut pada Minggu pukul 10.53 WIB.

"Atas nama negara dan pemerintah, saya mengutuk keras atas aksi terorisme, kejahatan luar biasa yang bersifat tanpa pandang bulu ini, yang terjadi lagi di negeri kita," kata Presiden.

Presiden mengatakan, aparat kepolisian masih melakukan investigasi menyeluruh terhadap kejadian tersebut, termasuk mencari otak pelaku teror tersebut. "Investigasi sementara yang kita lakukan, pelaku pengeboman bunuh diri adalah anggota dari jaringan teroris Cirebon yang kelompok itu juga melakukan aksi terorisme di Cirebon sebagaimana yang saya sampaikan beberapa waktu lalu," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden menambahkan, aparat intelijen dan tengah akan terus menjalankan tugasnya untuk mencari informasi terkait terorisme yang masih mengancam di negeri ini. Ia mengingatkan bahwa ancaman terorisme di Indonesia merupakan ancaman nyata yang masih menghantui.

Pemerintah menjamin akan menjalankan proses hukum terhadap para pelaku terorisme. Presiden meminta agar masyarakat tidak cemas dan ikut berpartisipasi mencegah aksi serupa di kemudian hari.

Bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Tegalharjo, Jebres, Solo, menewaskan dua orang dan melukai belasan orang. Bom terjadi kira-kira pukul 10.55 saat jemaat meninggalkan gereja seusai menjalankan ibadah kebaktian Minggu.

Berikut ini kronologi kejadian ledakan bom di GBIS Kepunton berdasarkan keterangan para saksi:
  • Minggu pagi pukul 07.00-09.00 dilakukan kebaktian. Ibadah berjalan normal dan tak terjadi gangguan apa pun.
  • Ibadah Minggu pagi kedua dimulai pukul 09.00 dan dijadwalkan rampung pukul 11.00. Kebaktian berjalan normal.
  • Sebelum kebaktian kedua, seseorang terlihat mencurigakan dan mondar-mandir dekat pintu gereja. Orang tersebut juga ikut masuk ke dalam gereja.
  • Ketika jemaat meninggalkan gereja, tiba-tiba terdengar ledakan keras di antara jemaat, persisnya di pintu keluar gereja.
  • Terlihat percikan api dari tubuh seseorang yang menggunakan baju putih dan celana hitam.
  • Jemaat berteriak ketakutan dan sebagian kesakitan terkena pecahan dan material bom.
  • Pria berbaju putih langsung tergeletak di pintu depan gereja dengan kondisi badan tak utuh dan darah berceceran di lantai.
  • Korban terluka sekitar 10 orang langsung dibawa ke RS Dr Oen, Surakarta.
  • Polisi tiba di lokasi kejadian dan memasang garis polisi. Tim Jihandak menyusur gereja untuk mengantisipasi adanya bom aktif di sekitar gereja.
  • Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Didiek S Triwidodo tiba di lokasi sekitar pukul 13.20 WIB.
  • Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo tiba lokasi sekitar pukul 14.50.

No comments:

Post a Comment